Bahasa Inggris untuk Mira


Saya sedang menemani Mira nonton atraksi harimau putih di Tiger Cave Taman Safari Prigen, ketika seorang anak perempuan sebaya Mira mendekat dan ikut nonton. Ibunya menyusul mendekat dan menyapa saya.
"Umur berapa putrinya?" tanyanya.
"18 bulan," jawab saya tersenyum.
"Oh, sama ya. Grace, ayo shake hand sama temennya," kata si Ibu pada anaknya.
Saya pun menyambung," Ayo Mira salaman ya."
Mira sigap mengulurkan tangan dan bersalaman dengan teman barunya.


Saya sempat tercenung mendengar si Ibu menyelipkan kata berbahasa Inggris ketika bercakap dengan anaknya. Ingatan saya melayang pada masa kecil yang baru mengenal bahasa Inggris di bangku SMP. Sekarang, anak umur 18 bulan sudah diajari bahasa Inggris! Betapa bedanya zaman saya dan zaman Mira.

Tetapi saya ngga serta merta memutuskan untuk mengajari Mira berbahasa Inggris. Saya justru lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia (dan sedikit bahasa daerah) saat berkomunikasi dengan Mira. Pikiran saya sederhana saja, saya ingin Mira lebih dulu fasih berbahasa Indonesia (bahasa Ibunya) daripada bahasa Inggris, karena Mira tinggal di Indonesia. Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Tetangga kami, ibu tukang sayur, mbak penjual jamu, semuanya berbahasa Indonesia. Dan Mira yang saat ini sedang belajar berkomunikasi, tidak perlu dibingungkan dengan bahasa yang justru kurang dimengerti oleh lingkungannya.

Akan sampai masanya Mira mulai perlu untuk belajar bahasa Inggris, yang pasti bukan di usia 18 bulan.

Comments

  1. setiap orangtua mempunyai strategi masing-masing dalam mendidik buah hatinya. Menurut saya tidak ada yang benar dan salah, semua bagaimana menyikapi situasi dan kondisi lingkungannya.

    salam

    ReplyDelete
  2. Betul pak. Dan saya memang memilih untuk menunda mengajari Mira bahasa Inggris. Jika orangtua lain berpendapat beda saya tidak mempermasalahkan.

    Terimakasih kunjungannya. :)

    ReplyDelete
  3. salam kenal mbak linda..
    saya jadi ingat kata2 bos saya dulu. yang kekeuh berbahasa jawa kromo dengan anak2nya. karena dia bilang nanti dia akan belajar bahasa indonesia dari lingkungannya tidak perlu diajari pasti bisa.
    mungkin suatu hari nanti bahasa indonesia sama seperti bahasa jowo kromo jarang yg bisa dengan benar ya ..entahlah ..:)

    ReplyDelete
  4. Mbak Elok, bisa jadi mbak. Bukan ngga mungkin kelak anak-anak justru malu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia karena pake bahasa Inggris (kesannya) lebih intelek.

    Terimakasih sudah mampir :), saya lihat blognya menarik mbak

    ReplyDelete
  5. Dulu saya baru mengenal Bahasa Inggris saat SD hehe.

    Anak-anak sekarang memang berat ya, les ini itu, saya sampai heran anak TK aja ada UAS.

    Kalau teman saya di Jepang bercerita di sana pendidikannya sesuai usia, nggak ada istilah ortu sampai jor-jor'an pamer anaknya sudah pintar ini itu hehe...

    ReplyDelete
  6. Mbak Lia, setiap orangtua punya pandangan sendiri tentang pendidikan anaknya. Kalo saya memilih untuk menjauhkan Mira dari stress karena harus belajar ini itu. Pinginnya Mira menganggap belajar itu fun, bukan kewajiban. :)

    Ternyata di Jepang yang negara maju sekalipun anak2 ngga terlalu dibebani pelajaran yang rumit ya.

    Trimakasih kunjungannya. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saved (the Deadline) by Speedy Instan

Hello September