Ibu yang sehat, untuk si kecil yang cerdas dan kuat

Mira, 23 bulan, putri kecil saya sudah tertidur ketika saya membuka laptop untuk menulis.

Jam 7 malam, dan di luar hujan.

Sebenarnya hati tergoda meluruskan punggung menemani Mira tidur. Tetapi ada pekerjaan yang harus saya selesaikan untuk side job saya sebagai freelance writer.

Saya browsing sebentar untuk mengumpulkan ide ketika mata saya menangkap banner lomba blog pada salah satu blog yang saya kunjungi. NutrisiUntukBangsa.org mengadakan blog writing competition dengan topik “Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita”.

Ah, jadi teringat pengalaman saya ketika masih hamil Mira. Ketika saya memutuskan untuk mengubah total gaya hidup saya demi si jabang bayi dalam perut. Well, mari free writing dulu sambil nostalgia. :)



Juli 2009, saat itu kerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya, sampai harus pulang lewat Maghrib. Sementara saya kena flu, sakit tenggorokan, hidung meler dan batuk. Lengkap sudah.

Dan seperti biasa saya menelan obat flu berikut anti biotik, tanpa tahu kalo saat itu ada janin berumur 2 minggu di rahim saya. Kalo saja saya tahu...

Agustus 2009, saya baru ngeh kalo saya hamil. Senang. Sekaligus dag-dig-dug mengingat di awal kehamilan saya justru mengonsumsi obat-obatan (uhm, ada peringatan obat ini tidak untuk wanita hamil pada kemasannya). Saya juga tidak terlalu memperhatikan menu makan saya.

Lucu ya, saya justru tidak peduli pada kesehatan badansendiri. Baru mulai aware ketika saya tahu ada makhluk hidup lain yang bergantung sepenuhnya pada kesehatan saya, termasuk pada apa yang saya telan.

Ya, saya mulai banyak browsing di internet, bergabung di milis dan forum untuk para ibu. Belajar tentang kesehatan dan kehamilan sebanyak-banyaknya. Ini beberapa info penting yang saya dapatkan:

Ternyata flu bisa sembuh sendiri tanpa obat

Sebenarnya istilah yang tepat adalah common cold (infeksi saluran pernapasan atas). Penyebabnya adalah virus, dan akan sembuh sendiri setelah 7-10 hari. Antibiotik bukan obat yang tepat untuk melawan virus. Justru kekebalan tubuh yang mengusir virus dari tubuh.

Saya sempat kena flu lagi di saat kehamilan sudah masuk bulan ke-8. Kali ini saya ngga berani lagi minum obat apapun. Hanya minum air putih banyak-banyak, makan buah dan istirahat.

Dan yay... ternyata bisa sembuh sendiri! Tau gitu sejak dulu saya menghindari yang namanya obat flu dan antibiotik.

Obat maag masih boleh

Saya punya sakit maag. Dan di saat hamil saya juga sempat mengalami heartburn. Setelah baca sana-sini akhirnya saya menelan antacid untuk menguranginya. Just make sure antacid-nya hanya mengandung magnesium atau calcium, dan tidak mengandung aluminium.

Eating for two

Well, saya memang punya selera makan yang menakjubkan. :p Dan di saat hamil, nafsu makan semakin menjadi-jadi. Tapi saya berusaha membatasi diri untuk hanya makan makanan yang sehat untuk bayi.

Mie instan tentu saja dicoret dari daftar menu (uhm, saya masih makan kadang2 kalo sudah kadung amat sangat kepingin :p). Ngemil coklat mulai dibatasi, untuk menghindari efek kafein. Dan juga no fast food, makanan mentah atau setengah matang (sate, telur setengah mateng, lalapan, sushi). Semuanya harus well-cooked untuk menghindari bakteri.

Dan di saat hamil yang lebih banyak makan ikan-ikanan dan seafood (tapi saya menghindari kerang). Saya baca-baca kalo hasil laut banyak mengandung DHA yang baik untuk kecerdasan. Buah, sayur dan sambal masih masuk. Ya, saya masih makan sambal (apa enaknya makan sayur tanpa sambal?) tapi in moderation. Saya juga mulai rutin mengonsumsi susu UHT untuk menambah asupan kalsium.

Sebenarnya hamil ngga terlalu ribet ya soal makanan. Kuncinya cuman makan makanan sehat. Itu saja. Yang susah memang kalo sudah kadung terbiasa makan sembarangan. Mengubah gaya hidup itu ngga gampang.

Tapi apa sih yang ngga buat si calon bayi?

Pada suatu titik dalam hidup, mau ngga mau, suka ngga suka, kita harus berubah. Karena kondisi yang menuntut seperti itu. Karena apa yang selama ini jadi habit ternyata terbukti efeknya kurang bagus.

April 2010, Mira lahir dengan selamat. Sampai sekarang sehat, aktif dan jarang sakit.

Untuk para calon ibu, mengubah gaya hidup jadi lebih sehat itu ternyata menyenangkan. Kita jadi jarang sakit (karena daya tahan tubuh semakin baik), dan si kecil pun tumbuh dengan baik tanpa harus bolak-balik ke dokter.

picture from GettyImages

Comments

Popular posts from this blog

Saved (the Deadline) by Speedy Instan

Hello September