Dari sekilas curcol teman saya ini (yang kebetulan masa kerjanya juauh lebih lama dari saya) saya jadi mikir, bahwa kerja di bank itu ga otomatis membuat seseorang melek finansial. Memang bisnisnya adalah jasa keuangan, tapi BUKAN jasa perencanaan keuangan. Sehingga seorang pegawai bank ga otomatis pinter mengelola keuangan pribadinya.
Keuangan pribadi (+keluarga) saya baru mulai agak rapi sejak punya anak. Memang saya dan suami bukan tipe yang boros, kami sama2 rajin menabung dan ga suka pake kartu kredit. Kalopun saya pake kartu kredit, saya selalu memastikan tagihannya bisa terbayar lunas pas gajian. Pas cuti melahirkan saya jadi punya waktu untuk browsing agak lama, hingga saya terdampar di twitterland. Buka akun twitter kemudian follow akun para Financial Planner Indonesia, @mrshananto dan @AidilAkbar. Dari mereka inilah saya jadi belajar sedikit2 tentang menata keuangan keluarga, pentingnya menyiapkan dana darurat, bagaimana merencanakan dana pensiun dan pendidikan anak, dan sadar pentingnya asuransi untuk keluarga.
Saya langsung cek polis asuransi jiwa suami, yang ternyata asuransi jenis unit link dengan uang pertanggungan (UP) yang sangat tidak mencukupi. Setelah diskusi panjang, akhirnya asuransi ini ditutup dan suami membuka asuransi jiwa term life dengan jumlah UP kita sesuaikan dengan kebutuhan keluarga. Kemudian kami mulai berinvestasi di reksadana untuk persiapan pensiun dan pendidikan anak. Dana darurat? Setelah dihitung-hitung ternyata dana yang ada di salah satu rekening sudah cukup untuk menjadi dana darurat keluarga kami. Menurut financial planner untuk keluarga dengan 1 anak maka harus disediakan dana 6-12 kali pengeluaran bulanan stand by di tabungan.
Pas awal investasi di reksadana sempat salah beli juga sih. Kinerja RD saham yang saya beli ternyata memble dibandingkan RD saham yang lain. Setelah menunggu NAB-nya naik sedikit (supaya ga tekor modal) sekitar 2-3 bulan akhirnya RD ini saya redeem. Kita beli RD dengan kinerja bagus setelah baca Tabloid Kontan edisi khusus Memburu Reksadana Jagoan. Sekarang sudah bisa senyum-senyum melihat kinerja RD yang kita punya.
